Jumat, 04 November 2011

kerinduan yang terdalam < just for papa >

sejak kepergian papa dari hidupku berubah 180 derajat, aku berjuang berdua dengan ibu.. hidup dalam kondisi yang serba sulit dan ibu bekerja sebagai buru cuci dan aku bekerja sebagai peagang keliling, walau demikian aku tetap bersekolah seperti yang lainnya....


siang hari tepat jam 13.00 bel berbunyi 4X yg menandakan jam pulang, aku pulang bersama teman teman dengan menumpang sebuah angkot, didalam angkot aku merasa sangat senang karena bisa bercengkrama oleh teman teman dan saling bertukar cerita.dan sampailah digang kecil
"kiri...kiri" sahut ku dengan lembutnya, pak sopirpun memberhentikan angkotnya tepat digang rumahku, aku keluar dari anggkot sambil melambaikan tanganku ..... " terima kasih pak" sahutku lagi dengan ramahnya,,,
"sama sama neng" jawa sang sopir sambil menebarkan senyuman tanda keakraban antara penumpang dan pengemudi. akupun langsung mengayunkan kai menuju rumah sambil berlari kecil dan bernyanyi...
"senang riang... lalalalal.... hohohoho" senumku tak pernah padam dan siapa saja yang lewat tak segan segan aku lempar senyuman khasku hingga membuat siapa yg lewat selalu menegur...

"assalammualaikum, bu... ibu... Rasya pulang bu" aku berteriak memanggil ibu dari depan.... namun aku tak mendapat jawaban aku berkata didalam hati " ibu kemana ya? aduh uda siang gini ko ibu belum pulang"
sambil menunggu ibu pulang aku seger mengganti seragamku dengan bau harian yg biasa aku gunakan...
"duh ibu kemana ya? aku uda laper banget ni seharian belum makan apa apa, mana sebentar lari harus jualan" aku mengeluh sambil ku buka tudung nasi yang ternyata tidak ada apa apa didalamnya....

"assalammualaikum,,,, Sya kamu uda pulang ya nak? ini ibu bawakan nasi bungus buat kamu karena ibu tidak maak apa apa hari ini" ibu menyodorkan sebungks nasi kepadaku.
"ibu sendiri uda makan?" tanyaku kepada sosok malaikat pelindung....
"uda nak, ini kamu makan saja kamu pasti laparkan?" jawab ibu dengan lemasanya... aku tahu pasti ibu belum makan karena kelihatan dari raut waahnya yang letih an berkerut...
"kita makan berdua yu bu, Sya tahu pasti ibu belum makan, nanti ibu sakit loh....." mataku berkaca ketika kami berdua makan dalam sebungkus nasi... ibu kelihatannya sangat letih sekali karena kurang lebih 4 rumah yg biasanya ibu datangi untuk mengais rezeki demi membesarkan buah hatinya....
"ya Tuhan, semoga jualan aku hari ini banyak yang beli karena aku ingin sekali mengurangi beban ibu, aku ga mau ngeliat dia seperti ini terus.. aku ingin membuat sebuah senyuman di bibirnya" doau dalam hati.....
"Sya sholat dzuhur dulu ya nak," ibu mengingatkanku untuk beribadah kepada Allah..
"ya bu, ini syah uda ngambil wudhu.. ibu sendiri uda sholat?"
"uda sya, tadi ibu sholat dirumah tante lina, habis sholat istirahat sejenak lalu pergi jualan ya sayang."
"ok... bossss" sahutku dari dalam kamar yg kecil tapi rapi.

setelah sholat dan beristirahat "bu, sya pergi ya, doain moga jualannya habis"
"ya nak, ibu pasti mendoakan"
"assalammualaikum" sambilku cium tangan ibu yang masih terasa dingin karena dari pagi begelut dengan air untuk mencuci helai demi helai pakaian demi mendapatkan imbalan rupiah..
"walaikumsalam" jawab ibu dengan lembutnya....
sinar mentari sedikt redup karena hari mulai beranjak sore,,, akupun langsung bergegas pergi menuju pantai karena aku harus ada di pantai sebelum jam 15.00... aku berharap layang-layangku habis terjual....
sesampai dipantai akupun langsung merentangkan semua layang-layangku, orang orangpun mulai berkerumunan mendatangi pantai, alhamdulillah sudah 3 orang yang mebeli layang layangku mereka membayar dengan harga yang sagat funtastis 1 layang layang dihargai 2X harga biasa Alhamdulillah....
"neng, layang layangnya berapa?" tanya seorang bapak separuh baya yang bertubuh tegap dan berkumis tipis, dia membawa seorang anak kecil yang lucu.
"15rb pak, ini warnanya banyak dan bentuknya beraneka ragam" aku menjelaskan kepada bapak itudan menawari beberapa jenis layang layang.
"bapak ambil yang ini aja neng... 2 ya" bapak itu menyodrkan 1 lembar uang kertas biru.
"wah pak uangnya gede, ada uang pas pak? karena aku ga punya kembaliannya"
"ambil aja neng kembaliannya" bapak itu lalu pergi....
"terimakasih ya pak" teriakku dari jauh. aku sangat kegirangan karena layang layangku banyak yg laku.....

"pa.... papa... papa....... "terdengar teriakan yg tak tau dari mana arahnya. aku mencoba mencari sumber teriakan itu ternyata ada ibu yag setengah baya sedang mencari suaminya...
"neng....neng...." panggil ibu itu sambil melmabakan tangannya.
"ada apa bu?" tanyaku sambil menghampirinya.
"kamu liat ada bapak bapak dan anak laki laki kecil lewat sini neng?" tanya ibu itu sambil meminta pertolongan.
"iya bu, tadi ada bapak yang lewat sini. kalo ga salah dia pergi kearah sana" aku meunjuk pusat perlayangan disebelah kanan pantai... ibu itu melihat kearah itu " oh itu mereka, terimakasih ya neng"
"sama sama bu" senyumku selalu terpancar....
"pa...papa... adit... dit mama disini" teriak ibu itu....

haripun mulai beranjak senja akupun berbenah untuk membawa layang layang pulang, aku bersyukur sekali karena hari ini layang layangku larisssssss......... aku berlari pelan dan selalu bersyukur didalam hati "alhamdulillah ya Allah" tiba tiba disetengah perjalanan aku terhenti " astaghfirullah,,, aku belum sholat ashar, ya sekarangkan uda mulai maghrib.. maafkan aku ya allah" dan akupun langsung berlari menuju rumah dan sesampai dirumah adzanpn berkemundang tepat jam 18.05....


bersambung........................................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mantan Teman

Mantan teman? haruskah ku bilang begitu? orang yang ada disetiap hariku orang yang menghabiskan waktu lama denganku berbagi cerita suka ...