Rabu itu bermula dari harap dan doa
Menguntai sejuta asa dan masa
tok.. tok... tok... detik menit dan jam bergulir begitu saja
Seketika raut muka pucat menyambut mata
Cepat... cepat.... darah... darah hanya itu yg berderah
Air mata membendung sebuah dam yg langkah
Cemas... Takut... hanya itu yang tersisa
Tuhan seakan terlupa seketika
Ayah....... Kini kau telah hilang bagaikan asap
Kau kubur impianmu bersama jasad
Tak ada lg oksigen yg kau hisap
hanya nama dan budimu yg takkkan lenyap
Ayah.....
Ayah....
Ayah.....
Selamat Jalan Ayahku tercinta
Menguntai sejuta asa dan masa
tok.. tok... tok... detik menit dan jam bergulir begitu saja
Seketika raut muka pucat menyambut mata
Cepat... cepat.... darah... darah hanya itu yg berderah
Air mata membendung sebuah dam yg langkah
Cemas... Takut... hanya itu yang tersisa
Tuhan seakan terlupa seketika
Ayah....... Kini kau telah hilang bagaikan asap
Kau kubur impianmu bersama jasad
Tak ada lg oksigen yg kau hisap
hanya nama dan budimu yg takkkan lenyap
Ayah.....
Ayah....
Ayah.....
Selamat Jalan Ayahku tercinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar